Di Indonesia pengaruh musik latin-rock Santana terlihat jelas pada grup pop-rock era 1970-an, yaitu The Gembells. Nama The Gembells merupakan singkatan dari ”Gemar Belajar” lantaran para anggotanya (Victor Nasution, Anas Zaman, Rudy Anant, Abu Bakar, Djodjok, dan Minto) saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Jika Santana sering disebut sebagai pengusung aliran Afro-Latin, maka The Gembells pernah memproklamasikan diri sebagai pembawa aliran ”Afro-Asia”. Sepanjang karier mereka, The Gembells setidaknya pernah menghasilkan tujuh album yang direkam PT Musica Studios Jakarta, yaitu Pahlawan yang Dilupakan, Balada Kalimas, Hey Dokter, Surapati Wiranegara, Si Munafik, Singosari!, dan Balada Seorang Pahlawan. Mereka juga merilis dua album kompilasi, yaitu 12 Tahun The Gembells (1969-1981) dan Gembells 83.
Pengaruh lagu-lagu Santana (khususnya Evil Ways, Black Magic Woman, dan Oye Como Va) terlihat jelas pada lagu-lagu Bergembira, Adik yang Lucu, Pagi yang Cerah, dan Kepesta yang terdapat di album The Gembells pertama hingga keempat. ”Kami mengakui adanya inspirasi dari musik Santana, namun bukan berarti kami menjiplak,” katanya.
Download: